Saturday, April 15, 2017
MENGAPA LAMPU REM BERWARNA MERAH
MENGAPA LAMPU REM BERWARNA MERAH

Dibawah ini DB memberikan batas panjang gelombang untuk warna warna sebagai berikut:
1. Ungu 380-450 nm
2. Biru 450-495 nm
3. Hijau 495-570 nm
4. Kuning 570-590 nm
5. Jingga 590-620 nm
6. Merah 620-750 nm


Misal kecepatan rata-rata saat berkendara sepeda adalah 20 km/jam, maka dalam tempo 3 detik berarti kurang lebih sejauh 15 meter akan kita lalui tanpa penglihatan yang cukup sempurna. Berbahaya!
Disinilah kemungkinan terjadinya hal yang tidak kita inginkan itu. Tidak hanya melalui pancaran cahaya dari lampu rem yang berwarna putih bening yang terang benderang itu saja, melainkan bisa dari sorot lampu depan kendaraan yang terlalu menyilaukan pun begitu.
Jika anda melanggar hal ini dapat dipidana sesuai dengan UULLAJ pasal 285 :
Ayat (1)
Setiap orang yang mengemudikan Sepeda Motor di Jalan yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan yang meliputi kaca spion, klakson, lampu utama, lampu rem, lampu penunjuk arah, alat pemantul cahaya, alat pengukur kecepatan, knalpot, dan kedalaman alur ban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (3) juncto Pasal 48 ayat (2) dan ayat (3) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah).

Ayat (2)
Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor beroda empat atau lebih di Jalan yang tidak memenuhi persyaratan teknis yang meliputi kaca spion, klakson, lampu utama, lampu mundur, lampu tanda batas dimensi badan kendaraan, lampu gandengan, lampu rem, lampu penunjuk arah, alat pemantul cahaya, alat pengukur kecepatan, kedalaman alur ban, kaca depan, spakbor, bumper, penggandengan, penempelan, atau penghapus kaca sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (3) juncto Pasal 48 ayat (2) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau denda paling banyak Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah).
SUMBER:http://duniabaca.com/mengapa-lampu-rem-berwarna-merah.html
Available link for download